Minggu, 21 Oktober 2012

You Are Not Alone Part 1

Seorang lelaki mendekati seorang anak gembala yang sedang menggembala ternaknya. "Saya ingin membeli kambingmu, seekor saja,"katanya.

"Tidak bisa tuan," kata anak gembala itu, kambing ini milik majikan saya. Ia akan marah bila saya menjualnya."

"Tapi kambingmu kan ada banyak, ada ratusan ekor. Kalau kau ambil satu saja tentu majikanmu tak akan mengetahuinya. Lagi pula seandainya suatu ketika ia menyadari ada kambingnya yang hilang, bukankah engkau bisa mengatakan bahwa kambing itu hilang atau dimakan srigala?"

Anak gembala itu terdiam.

"Ayolah, kau akan mendapatkan uang dalam jumlah yang cukup banyak. Majikanmu kan sudah mempercayaimu, tak mungkin ia mencurigaimu dan tak akan mungkin ia mengetahuinya."

Anak gembala itu berfikir sejenak lalu berkata dengan mantap, "Betul, majikan saya tidak akan mengetahui ini, tapi bukankah Allah SWT saat ini sedang memperhatikan saya?"

******

Dimanakah Allah SWT berada saat ini?

Mengapa sang anak gembala tidak tergiur sedikit pun dengan tawaran lelaki tadi?

Apa yang membedakan anak ini dengan kita?

Pembaca yang budiman, di dunia ini banyak orang yang percaya bahwa Tuhan itu ada. Mereka percaya mengenai keberadaan Allah SWT karena memang bukti-bukti Allah SWT ada itu tidak dapat disangkal lagi. Akan tetapi, Tuhan yang diyakini banyak orang adalah Tuhan yang jauh.

Mereka tidak bisa membayangkan
bahwa Allah SWT itu sesungguhnya begitu dekat,
bahwa Allah SWT itu senantiasa bersama kita setiap saat.

Banyak orang yang membayangkan Tuhan sebagai Raja di kerajaan yang bertahta di singgasana yang jauh disana. Orang-orang yang seperti ini masih memahami Allah SWT dalam dimensi fisik. Padahal Allah SWT berada pada dimensi yang berada dan hanya dapat didekati dalam tataran spiritual. Bukankan gambaran kita tentang Allah SWT pasti tidak akan pernah tepat? Karena Allah SWT memang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.

Inspirasi : 30 Renungan tentang Tuhan dan Kebahagiaan

Cara Mengatasi Wanita Penggoda

Setiap saat para pemuda muslim pada hari ini merasakan panggilan syahwat seksual yang diucapkan oleh lisan atau keadaan seorang wanita ‘marialah kesini’. Maha Suci Allah yang telah meneguhkan dan menjaga mereka.

Nun jauh di sana, ada pemuda yang belajar di negara-negara barat. Menetap disana selama bertahun-tahun dan tidak terjerumus ke dalam jaring wanita yang rusak. Wanita fasik tersebut memanggilnya, tetapi ia mampu menepisnya dan menjaga dirinya.

Pemuda seperti itu merupakan tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Demikian pula, ia merupakan mukjizat dari mukjizat-mukjizat iffah (penjagaan diri) yang pernah diberikan kepada Nabi Yusuf, yang dipuji Allah melalui surat yusuf pada waktu seorang wanita yang tergila-gila lagi rindu kepadanya berseru ‘marilah ke sini’.

Saat ini, dunia dipenuhi syahwat, perhiasan, keindahan dan keelokan. Di dalamnya bermukim kaum wanita, tempat-tempat hiburan, para penyulut berbagai permusuhan dan fitnah. Sementara yang mampu melindungi seorang pemuda dari itu semua ialah wanita shalehah. Shalehah dalam setiap aspek, bukan hanya shalehah simbolnya saja, seperti memakai jilbab.

Parameter sebagian wanita ialah agamanya secara keseluruhan. Selama ia memegang agama, ia akan mendapat jaminan masuk surga. Ia akan tetap dalam keadaan seperti ini, berdendang dan bernyanyi di depan suaminya.

Wanita shalehah ialah wanita yang mengerti bagaimana cara meraih hati suami, mampu menjaganya dari berbagai fitnah dunia, dan mencegah pandangan suaminya atau keberpalingannya kepada selain dirinya. Di samping itu, istri shalehah ialah istri yang mampu membuat suaminya senang tatkala datang serta menjaga diri dan hartanya di kala tidak ada. Dengan hal itu, suaminya pun bisa mengendalikan dirinya dengan disertai kerinduan kepadanya di dalam keterasingan dan tidak berpaling kepada yang lain.

Sumber :  http://istiqom4h.wordpress.com

Sifat Calon Suami Yang Soleh

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ


Setiap wanita pastinya menginginkan seorang calon suami yang 3T yaitu Taqwa, Tajir dan Tampan rupanya. Hal itu ideal sekali, tapi pada kenyataannya sulit untuk menemukannya. Semua itu akan mungkin atas kuasa dan izin Allah SWT, wanita beruntunglah yang mendapatkannya. Tentunya dibalik itu semua ada recana dan kehendak lain dari Allah SWT yang setiap Hamba tidak akan pernah mengetahuinya. Apagunanya lekaki tajir ataupun tampan tapi tak punya taqwa, tapi lain sebaliknya bila lelaki yang mempunyai taqwa tentu dia akan lebih amanah dan tanggung jawab dalam menjalani hidup ini, walaupun tidak tajir dan tampan. Karena dia percaya semua rezeki itu Allah SWT yang mengaturnya dan rezeki pun masih bisa dicari dengan cara yang halal, apapun pekerjaannya insyaallah Allah SWT selalu memberikan peluang untuknya menjadi Tajir/Kaya. Kalau masalah tampan itu sih relatif tergantung dari orang lain yang melihatnya, bila wanita yang paham dan memiliki taqwa ia tidak akan melihat dari fisik semata, yang terpenting adalah keimanan dan ketaqwaan lelaki tersebut.

Kadang kala kita salah dalam menilai seorang lelaki yang baik berdasarkan kerjanya. Pada dasarnya lelaki yang baik itu sebenarnya terletak pada agamanya. Banyak yang beranggapan lelaki beragama itu mestilah seorang ustadz, imam masjid, pelajar agama dan seumpamanya.
Sebenarnya perkara ini juga tidak benar.  Ramai dikalangan ahli agama yang sering memukul isteri, bersifat kasar, tidak pandai melayani isteri dan sebagainya.  Jadi ini juga bukanlah ciri-ciri seorang lelaki yang baik sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah. Lelaki yang baik dan beragama itu mempunyai sifatnya yang tersendiri.

SOLEH dapat di definisikan sebagai seorang lelaki muslim yang beriman (mukmin), bersih dari segi zahir dan batinnya, mengambil makanan yang bersih dan halal (bukan dari sumber yang haram).
Sentiasa berusaha menjauhkan dirinya dari perkara yang akan mendorong kearah maksiat dan menariknya ke jurang NERAKA yang amat dalam. Ialah seorang lelaki yang sentiasa taat kepada Allah swt. dan Rasul nya walau dimana saja mereka berada.
Kita sendiri (Wanita/Laki-laki) harus menyadari bahwa bukanlah manusia sempurna, ada kesalahan yang dilakukan sengaja atau tidak akan tetapi kembalilah dan mohon ampun kepada Allah swt,
Jika anda seorang wanita, carilah lelaki yang mempunyai sifat-sifat ini  —  Jika anda seorang lelaki, jadilah seorang lelaki yang mempunyai sifat-sifat ini.
  • Kuat amalan agamanya. Menjaga solat fardhu, kerap berjemaah dan solat pada awal waktu. Auratnya juga sentiasa dipelihara dan memakai pakaian yang sopan. Sifat ini boleh dilihat terutama sewaktu bertemu
  • Akhlaknya baik, Yaitu seorang yang tampak tegas, tetapi sebenarnya seorang yang lembut. Pertuturannya juga mesti sopan, melambangkan pribadi dan hatinya yang mulia.
  • Tegas mempertahankan Jati-diri nya, Tidak berkunjung ke tempat-tempat yang dapat menjatuhkan nama-baiknya.
  • Amanah, tidak mengabaikan tugas yang diberikan dan tidak menyalahgunakan kuasa dan kedudukan.
  • Tidak boros, tetapi tidak pelit. Mengerti menggunakan uang untuk keperluan yang bermanfa’at dengan bijaksana.
  • Menjaga mata dengan tidak melihat perempuan lain yang lalu lalang ketika sedang bercakap-cakap.
  • Pergaulan yang terbatas, tidak mengamalkan cara hidup bebas walaupun dia tahu dirinya mampu berbuat demikian.
  • Mempunyai kawan pergaulan yang baik, Kawan pergaulan seseorang itu biasanya sama.
  • Bertanggung-jawab, Lihatlah dia dengan keluarga dan Ayah Ibu nya.
  • Wajah yang tenang, Terlihat dari cara berbicara, Bekerja dan saat dalam suasana Cemas.
  • Jika berhadapan dengan masalah, Tidak mudah mengumpat dan cepat marah karena syaitan tidak suka manusia dengan kesabarannya. Maka cobalah untuk bersabar dan terus bersabar, Insyaallah akan memberi ketenangan.
  • Dapat mendengarkan alasan dan teguran, mana tahu di sebaliknya itu terdapat kebenaran dan sebagai panduan diri untuk membaiki diri menjadi lebih baik…
Semoga Sifat-sifat ini dapat diamalkan oleh kita semua kaum lelaki yang mencari ridha Allah.
Buat wanita solehah yang mencari pasangan yang soleh, cobalah anda perhatikan Sifat-sifat yang terangkum  di atas pada setiap lelaki yang anda kenal. Jika Sifat-sifat ini ada pada mereka. Walau bagaimanapun juga, tidak semestinya semua sifat di atas terpenuhi, jika hanya terdapat 5-6 sifat itu sudah memadai. Manusia dapat berubah suatu saat nanti.
Insya Allah sifat-sifat baik yang lain akan menyusul dengan usaha dan kesabaran untuk mencapainya.
 
Sejatinya seorang wanita menginginkan calon suami yang SEJUTA IMAN "Setia, Jujur, Taqwa, dan berIman".

Rasulullah bersabda :
  • Nikahilah seseorang disebabkan keturunan, wajah, harta dan agamanya, yang paling baik ialah AGAMAnya.
  •  

Kriteria-Kriteria Lelaki Soleh , Yang Dimaksudkan oleh Al-Quran dan Al-Hadist

1. Senantiasa taat kepada Allah swt dan Rasullulah S.A.W.
2. Jihad Fisabilillah adalah maklumat dan program hidupnya.
3. Mati syahid adalah cita cita hidup yang tertinggi.
4. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah swt.
5. Ikhlas dalam beramal.
6. Kampung akhirat menjadi tujuan utama hidupnya.
7. Sangat takut kepada ujian Allah swt dan ancamannya.
8. Selalu memohon ampun atas segala dosa-dosanya.
9. Zuhud dengan dunia tetapi tidak meninggalkannya.
10. Solat malam menjadi kebiasaannya.
11. Tawakal penuh kepada Allah ta’ala dan tidak mengeluh kecuali kepada Allah swt
12. Selalu berinfaq dalam keadaan lapang maupun sempit.
13. Menerapkan nilai kasih sayang sesama mukmin dan ukhwah diantara mereka.
14. Sangat kuat amar maaruf dan nahi munkarnya.
15. Sangat kuat memegang amanah, janji dan rahasia.
16. Pemaaf dan lapang dada dalam menghadapi kebodohan manusia, senantiasa saling koreksi sesama ikhwan dan tawadhu penuh kepada Allah swt.
17. Kasih sayang dan penuh pengertian kepada keluarga.
  • Orang yang terbaik diantara kamu adalah orang yang terbaik terhadap isterinya, dan aku adalah orang yang terbaik diantara kamu terhadap isteriku.” … ( HR Ibnu Majah )
Tauladan Rasulullah dalam kehidupan berkeluarga: Keadaan beliau sebagai suami dan ayah. Kebiasaan beliau di tengah kehidupan bekeluarga. Cinta kasih beliau terhadap isteri dan anak.


Kisah Jenazah yang Selama Hidupnya Tidak Pernah Sholat

Ketika perang teluk berlangsung, aku sedang berada di Mesir dan sebelum perang meletus, aku sudah terbiasa menguburkan mayat di Kuwait yang aku ketahui dari masyarakat setempat. Salah seorang familiku menghubungiku meminta agar menguburkan ibu mereka yang meninggal.

Kami buka lubang masuknya dan kami turunkan dari pundak kami. Namun tiba-tiba jenazahnya terlepas dan terjatuh ke dalam dan tidak sempat kami tangkap kembali hingga aku mendengar dari gemeretak tulangnya yang patah ketika jenazah itu jatuh. Aku melihat ke dalam ternyata kain kafannya sedikit terbuka sehingga terlihat auratnya. Aku segera melompat ke jenazah dan menutup aurat tersebut.

Lalu dengan susah payah aku menyeretnya ke arah kiblat dan aku buka kafan di bagian mukanya. Aku melihat pemandangan yang aneh. Matanya terbe-lalak dan berwarna hitam. Aku menjadi takut dan segera memanjat ke atas dengan tidak menoleh ke belakang lagi.

Setelah sampai di apartemen, aku menghubungi salah seorang anak perempuan jenazah. Ia bersumpah agar aku menceritakan apa yang terjadi saat memasukkan jenazah ke dalam kuburan. Aku berusaha untuk mengelak, namun ia terus mendesakku hingga akhirnya terpaksa harus memberitahukannya. Ia berkata, Ya Syaikh (panggilan yang sering diucapkan kepada seorang ustadz-red), ketika anda melihat kami bergegas keluar dikarenakan kami melihat wajah ibu kami menghitam, karena ibu kami tidak pernah sekalipun melaksanakan shalat dan meninggal dalam keadaan berdandan.

Kisah nyata ini menegaskan bahwa Allah SWT menghendaki agar sebagian hamba-Nya melihat bekas Su-ul khatimah hamba-Nya yang durhaka agar menjadi pelajaran bagi yang masih hidup. Sesungguhnya yang demikian itu merupakan pelajaran bagi orang-orang yang berakal.

(Disadur dari: Serial Kisah Teladan karya Muhammad bin Shalih al-Qahthani, Juz 2 seperti yang dinukilnya dari Kisah-Kisah Nyata karya Abdul Hamid Jasim al-Bilaly, Darul Haq)

Sabtu, 20 Oktober 2012

Tiga Ciri Khas Hamba Allah yang Bertaqwa

Ustadz Muhammad Arifin Ilham

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saudara saudariku yang kucintai karena Allah. Taqwa memiliki tiga makna, yang tidak dapat dipisahkan walau dapat dibedakan. Yang pertama, ciri khas dari hamba Allah yang bertaqwa, hubbullah, sangat mencintai Allah melebihi kepada siapapun dan apapun. Hamba Allah yang beriman amat sangat mencintai Allah.

Sebagaimana nabi Allah, Ibrahim AS. Kecintaan beliau kepada Allah melebihi kepada istri dan anak beliau. Sehingga rela demi cintanya kepada Allah harus menyembelih anak yang tercinta. Demikian pula Siti Hajar, demi cintanya kepada Allah, rela mengorbankan anak kandungnya sendiri. Demikian halnya dengan Ismail AS, rela dirinya dikorbankan demi cinta kepada Allah. Subhanallah.

Kemudian yang kedua, khosyatullah. Rasa takutnya kepada Allah melebihi kepada siapapun dan apapun.

"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba- Nya, hanyalah ulama." (QS. Fatir: 28)

Jadi yang disebut ulama itu orang yang sangat takut kepada Allah. Rasa takutnya kepada Allah itulah membuat ia taat kepada Allah SWT. Tidak melakukan kemaksiatan dan kedzaliman. Sebaliknya bila rasa takut seseorang kepada Allah rendah, sementara keinginan maksiatnya lebih kuat, maka terjadilah kemaksiatan itu. Kalau rasa takutnya rendah tapi nafsunya kuat, maka terjadilah kedzaliman. Dan hamba Allah yang bertaqwa tidak akan melakukan kemaksiatan dan kedzaliman, karena rasa takutnya kepada Allah. "Kalau aku melakukan maksiat kepada ALlah, aku takut dengan adzab Allah di hari kiamat kelak." Ketakutannya kepada Allah ini membuat ia taat kepada Allah SWT.

Kemudian nyang ketiga, ciri istimewa dari hamba Allah yang bertaqwa adalah hati-hati, sangat berhati-hati dalam hidup yang sesaat ini. Wara', berhati-hati dengan hukum Allah. Sehingga hal-hal yang tidak bermanfaat akan dia jauhkan dari dirinya. Dan itu menjadi ciri khas dari orang Islam, hai mukmin. Meninggalkan sesuatu yang tidak bermakna.

Sehingga ia olah sedemikian rupa dirinya dalam ketaatan kepada Allah. Yang sunnah "diwajibkan" untuk dirinya. Yang makruh dia "haramkan" buat dirinya. Yang mubah, ia buat berkah. Ia tidak mau sia-sia. Wara', saking hati-hatinya, dia takut melakukan maksiat. Ia takut kalau Allah tidak mencintai dia. Sehingga dia benar-benar pelajari agama Allah, hukum-hukum Allah, agar ia benar-benar hidup dalam syariat Allah. Janganlah engkau menyembah kecuali hanya Allah, dan sembahlah Allah sesuai dengan syariat Allah. Allahu Akbar.

"Ciri-Ciri Isteri Yang Dibanggakan Oleh Suami"

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Ciri-Ciri Isteri Yang Dibanggakan Oleh Suami, diantaranya :

1. Seorang isteri yang senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dan mengikuti Sunnah Rasul.
2. Seorang isteri yang senantiasa hormat, taat serta patuh kepada suami sepanjang pada hal-hal kebaikan.

3. Seorang isteri yang selalu minta izin kepada suami jika hendak bepergian. Jika dilarang ia tak akan melanggarnya.

4. Seorang isteri yang senantiasa menghargai dan menerima dengan ikhlas sekecil apapun setiap pemberian suami serta tidak akan banyak menuntut apapun yang belum mampu diberikan suami.

 5. Seorang isteri yang senantiasa menjaga kehormatan dirinya ketika suami sedang tak berada di rumah.

6. Seorang isteri yang senantiasa menjaga kehormatan suami dan harta suami dengan sebaik-baiknya. Ia juga tidak suka menceritakan aib suami kepada siapapun.

 7. Seorang isteri yang senantiasa pandai berusaha menyenangkan dan menghibur hati suami disaat suami sedang ada permasalahan.

 8. Seorang isteri yang senantiasa melayani suami dengan baik dalam hal kehidupan sehari-hari dan kebutuhan di tempat tidur.

9. Seorang isteri yang senantiasa menjadi penyejuk dalam rumah tangga bagi suami dan anak-anaknya.

10. Seorang isteri yang tak segan-segan menasehati suaminya, jika sang suami melakukan hal-hal yang tidak baik.

 11. Seorang isteri yang lebih betah di rumah daripada di luaran untuk hal-hal yang tak ada gunanya.

 12. Seorang isteri yang selalu bisa memperhatikan apa yang disuka dan yang tak disuka suaminya.

 13. Seorang isteri yang selalu menjauhkan diri dari sekumpulan orang-orang yang suka membicarakan keburukan orang lain.

 14. Seorang isteri yang senantiasa menjadi pengayom dan penuh kasih sayang dalam merawat serta mendidik anak-anaknya

 15. Dan seorang isteri yang senantiasa lebih mementingkan meningkatkan ibadah kepada-Nya dibanding digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

Yuk kita berusaha bersama-sama meraihnya Ukhty. Agar para suami menjadi bangga dan merasa tenteram hatinya. Amiin Yaa Rabbalalamin..Semoga Bermanfaat ^_^

sumber : http://www.facebook.com/ketika.qalbu.bertasbih

Kebahagiaan Yang Terindah

Bagi seorang istri kebahagiaan yang terindah akan hadir ketika mampu melewati setiap ujian yang diberikan oleh Allah. Hanya berharap keridhaan Allah sanggup membuat dirinya melewati semua
luka dan derita, hidup bersama suami dan anak-anaknya. Itulah kebahagiaan bagi seorang istri dengan cinta yang tulus untuk keluarga. Pernah ada seorang ibu yang diuji oleh Allah dengan suami yang mendapatkan serangan jantung, dengan setulus hati menjaga & merawatnya. Teringat dulu suaminya pernah meninggalkan dirinya dan anak-anaknya, luka itu masih terasa perih membuat hatinya bergejolak, air matanya menetes. Kekuatan cinta yang begitu besar mampu meredam rasa sakit itu. Disaat hati yang bergejolak beliau datang ke Rumah Amalia untuk berbagi dan berdoa agar Allah berkenan memberikan kesembuhan bagi suaminya yang tengah terbaring sakit.

Dengan penuh kasih sayang dan ketegaran hati, suami terkulai lemah dan terjatuh diatas pangkuannya. Menjaga dan merawatnya. Sampai suaminya sudah bisa makan, disuapinya dengan penuh kesabaran. Kesembuhan suami membuatnya bahagia dan anak-anaknya. Semua cobaan dan ujian kehidupan yang diberikan oleh Allah pada dirinya semakin mengokohkan iman. Apapun yang telah dilakukan suaminya, sebagai istri, ia tetap mencintainya. Ia memaafkan suaminya, Ia sudah memilihnya sebagai suami, siap untuk menerima kesalahan dan kekurangannya, Ia juga mencoba untuk maafkan dirinya sendiri karena merasa semua itu adalah kesalahan dirinya sendiri mengapa ia telah memilih laki-laki itu sebagai suaminya.

Ia bertekad untuk mendampingi & menjaga suami serta anak-anaknya dalam mengarungi kehidupan. Alasan yang utama baginya ingin mengajarkan kepada anak-anak arti penting menjalani kehidupan ini adalah ibadah kepada Allah. Disaat suami sudah sehat kembali, Beliau bertutur, 'Kebahagiaan yang terindah dalam hidup saya karena kami sanggup melewati berbagai cobaan & ujian yang datangnya dari Allah dan kami semakin mensyukuri kehidupan sebagai anugerah Allah.' "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetapkanlah waspada dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung."(Qs. ali Imran[3]:200).

----
Sahabatku, aminkan doa ini menjaga keharmonisan keluarga kita. "Robbana atmin lana nurona waghfirlana, innaka ‘ala kulli syay`in qodirun. “Wahai Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS At-Tahrim [66]:8).

Wassalam,