Bagi seorang istri kebahagiaan yang terindah akan hadir ketika mampu
melewati setiap ujian yang diberikan oleh Allah. Hanya berharap
keridhaan Allah sanggup membuat dirinya melewati semua
luka
dan derita, hidup bersama suami dan anak-anaknya. Itulah kebahagiaan
bagi seorang istri dengan cinta yang tulus untuk keluarga. Pernah ada
seorang ibu yang diuji oleh Allah dengan suami yang mendapatkan serangan
jantung, dengan setulus hati menjaga & merawatnya. Teringat dulu
suaminya pernah meninggalkan dirinya dan anak-anaknya, luka itu masih
terasa perih membuat hatinya bergejolak, air matanya menetes. Kekuatan
cinta yang begitu besar mampu meredam rasa sakit itu. Disaat hati yang
bergejolak beliau datang ke Rumah Amalia untuk berbagi dan berdoa agar
Allah berkenan memberikan kesembuhan bagi suaminya yang tengah terbaring
sakit.
Dengan penuh kasih sayang dan ketegaran hati, suami terkulai lemah dan terjatuh diatas pangkuannya. Menjaga dan merawatnya. Sampai suaminya sudah bisa makan, disuapinya dengan penuh kesabaran. Kesembuhan suami membuatnya bahagia dan anak-anaknya. Semua cobaan dan ujian kehidupan yang diberikan oleh Allah pada dirinya semakin mengokohkan iman. Apapun yang telah dilakukan suaminya, sebagai istri, ia tetap mencintainya. Ia memaafkan suaminya, Ia sudah memilihnya sebagai suami, siap untuk menerima kesalahan dan kekurangannya, Ia juga mencoba untuk maafkan dirinya sendiri karena merasa semua itu adalah kesalahan dirinya sendiri mengapa ia telah memilih laki-laki itu sebagai suaminya.
Ia bertekad untuk mendampingi & menjaga suami serta anak-anaknya dalam mengarungi kehidupan. Alasan yang utama baginya ingin mengajarkan kepada anak-anak arti penting menjalani kehidupan ini adalah ibadah kepada Allah. Disaat suami sudah sehat kembali, Beliau bertutur, 'Kebahagiaan yang terindah dalam hidup saya karena kami sanggup melewati berbagai cobaan & ujian yang datangnya dari Allah dan kami semakin mensyukuri kehidupan sebagai anugerah Allah.' "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetapkanlah waspada dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung."(Qs. ali Imran[3]:200).
----
Sahabatku, aminkan doa ini menjaga keharmonisan keluarga kita. "Robbana atmin lana nurona waghfirlana, innaka ‘ala kulli syay`in qodirun. “Wahai Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS At-Tahrim [66]:8).
Wassalam,
Dengan penuh kasih sayang dan ketegaran hati, suami terkulai lemah dan terjatuh diatas pangkuannya. Menjaga dan merawatnya. Sampai suaminya sudah bisa makan, disuapinya dengan penuh kesabaran. Kesembuhan suami membuatnya bahagia dan anak-anaknya. Semua cobaan dan ujian kehidupan yang diberikan oleh Allah pada dirinya semakin mengokohkan iman. Apapun yang telah dilakukan suaminya, sebagai istri, ia tetap mencintainya. Ia memaafkan suaminya, Ia sudah memilihnya sebagai suami, siap untuk menerima kesalahan dan kekurangannya, Ia juga mencoba untuk maafkan dirinya sendiri karena merasa semua itu adalah kesalahan dirinya sendiri mengapa ia telah memilih laki-laki itu sebagai suaminya.
Ia bertekad untuk mendampingi & menjaga suami serta anak-anaknya dalam mengarungi kehidupan. Alasan yang utama baginya ingin mengajarkan kepada anak-anak arti penting menjalani kehidupan ini adalah ibadah kepada Allah. Disaat suami sudah sehat kembali, Beliau bertutur, 'Kebahagiaan yang terindah dalam hidup saya karena kami sanggup melewati berbagai cobaan & ujian yang datangnya dari Allah dan kami semakin mensyukuri kehidupan sebagai anugerah Allah.' "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetapkanlah waspada dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung."(Qs. ali Imran[3]:200).
----
Sahabatku, aminkan doa ini menjaga keharmonisan keluarga kita. "Robbana atmin lana nurona waghfirlana, innaka ‘ala kulli syay`in qodirun. “Wahai Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS At-Tahrim [66]:8).
Wassalam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar